Tidak Jera-jera! Rio Reifan Kembali Ditangkap untuk ke-5 Kalinya Terkait Penggunaan Narkotika Jenis Sabu

Tidak Jera-jera! Rio Reifan Kembali Ditangkap untuk ke-5 Kalinya Terkait Penggunaan Narkotika Jenis Sabu
Rio Reifan Ditangkap | Foto : Berbagai Sumber

BintangSeleb - Seolah tak jera dengan kasus sebelumnya, selebritis tanah air kembali dihebohkan dengan ditangkapnya Rio Reifan terkait penyalahgunaan narkotika jenis sabu. 

Lebih parahnya lagi, Rio Reifan ternyata bukan pertama kali tertangkap karena kasus narkotika. Melainkan sudah yang ke lima kalinya dirinya berurusan dengan polisi. 

Kejadian ini bermula ketika Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, telah mengkonfirmasi adanya selebritis yang kembali dijerat karena narkoba bernama Rio Reifan (RR). 

Bukan hanya Syahduddi saja, Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga, juga mengonfirmasi hal tersebut kepada seluruh awak media.

“RR. Ditangkap Jumat malam,” tuturnya.

Penangkapan Rio Reifan dilakukan pada malam Jumat, 26 April 2024. Kombes M Syahdudi menyatakan bahwa Rio Reifan dinyatakan positif mengonsumsi sabu oleh Kapolres Metro Jakarta Barat.

"Iya (hasil tes urine) positif. Narkoba sabu," ucap Syahduddi.

Pada saat ini, Rio Reifan sedang dalam tahap proses penyelidikan oleh pihak berwenang. Saat penangkapannya pada Jumat lalu, polisi menemukan barang bukti berupa sabu dan ekstasi, meskipun jumlah barang bukti yang disita belum dikonfirmasi.

"Ada sabu, ekstasi dan obat keras," ia menjelaskan.

Kasus Narkoba Rio Reifan untuk Yang Ke-5 Kalinya


Untuk memberikan konteks, sebelum penangkapan terbarunya, Rio Reifan telah ditangkap sebanyak empat kali terkait kasus penyalahgunaan narkotika. 

Dalam pengakuannya, Rio mengungkapkan bahwa dia tidak menyadari bahwa dia telah terjerumus ke dalam ketergantungan dengan barang terlarang tersebut.

"Yang pasti, mungkin yang saya rasa sampai saat ini kenapa bisa berkali-kali sampai empat kali adalah saya enggak sadar kalau saya ketergantungan. Itu kan yang parahnya," ucap Rio ketika ditanya oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, saat penangkapan keempatnya pada Kamis, 22 April 2021.

Rio mengakui bahwa dia sedang berusaha merenungkan mengapa dia selalu mencari narkotika setiap kali menghadapi masalah, dengan keyakinan bahwa narkotika dapat menjadi solusi bagi masalahnya.

Perlu dicatat bahwa penangkapan pertama Rio terkait narkotika terjadi pada bulan Januari 2015, diikuti oleh penangkapan pada Agustus 2017, Agustus 2019, 19 April 2021 dan kini 26 April 2024.

Mengapa Seorang Pengguna Narkoba Akhirnya Kecanduan? 


Proses kecanduan narkoba melibatkan sejumlah faktor kompleks yang berinteraksi satu sama lain. Di antara faktor-faktor ini termasuk sifat narkotika itu sendiri, faktor biologis individu, faktor lingkungan, dan faktor psikologis. 

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa seseorang bisa terjerumus ke dalam kecanduan narkoba:


1. Efek Psikologis


Narkotika seringkali memberikan pengalaman perasaan yang menyenangkan atau pengurangan stres yang sementara. 

Seseorang mungkin mulai menggunakan narkotika sebagai cara untuk mengatasi masalah emosional atau psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau tekanan hidup.

2. Perubahan Biologis


Penggunaan narkoba dapat menyebabkan perubahan pada sistem saraf dan otak seseorang. Misalnya, beberapa narkotika meningkatkan kadar neurotransmiter seperti dopamin di otak, yang memberikan sensasi euforia atau kepuasan. 

Seiring waktu, otak dapat menjadi lebih terbiasa dengan tingkat neurotransmiter yang tinggi ini, sehingga seseorang perlu menggunakan lebih banyak narkotika untuk merasakan efek yang sama, yang disebut toleransi.


3. Faktor Genetik


Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang untuk menjadi kecanduan narkoba. Beberapa orang mungkin memiliki kerentanan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap pengembangan kecanduan daripada yang lain.


4. Lingkungan Sosial


Lingkungan di sekitar seseorang juga dapat berperan dalam penggunaan narkoba. Faktor-faktor seperti teman sebaya yang menggunakan narkoba, stres lingkungan, atau tekanan dari kelompok sosial tertentu dapat mempengaruhi seseorang untuk mencoba atau menggunakan narkoba secara teratur.

5. Faktor Ketersediaan


Ketersediaan narkoba yang luas dan mudah diperoleh juga dapat menjadi faktor risiko bagi pengembangan kecanduan. 

Seseorang yang terpapar secara terus-menerus pada narkoba di lingkungannya mungkin lebih cenderung untuk mencoba atau menggunakan narkoba secara teratur.

6. Penggunaan Awal yang Berisiko 


Penggunaan narkoba pada usia yang lebih muda atau penggunaan narkoba dalam jumlah besar dan secara berulang-ulang juga dapat meningkatkan risiko kecanduan. 

Pada usia yang lebih muda, otak masih berkembang dan lebih rentan terhadap efek negatif dari narkoba.

Penting untuk diingat bahwa kecanduan narkoba adalah kondisi medis yang kompleks dan multifaktorial, dan setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang unik dalam prosesnya menuju kecanduan. 

Terapi dan dukungan yang tepat sangat penting dalam membantu seseorang yang mengalami kecanduan untuk pulih dan mendapatkan kembali kesehatannya. ***