Sederet Ritual Kecantikan Calon Pengantin Bali Agar Aura Pada Wajah Terpancar Seperti Mahalini Raharja

Sederet Ritual Kecantikan Calon Pengantin Bali Agar Aura Pada Wajah Terpancar Seperti Mahalini Raharja
Pernikahan di Bali | Foto : Instagram 

BintangSeleb - Perjalanan asmara Mahalini Raharja dan Rizky Febian menuju ke tahap pernikahan tampaknya telah mencapai puncaknya. Pasangan ini akan segera mengikat janji suci mereka dalam upacara pernikahan yang akan segera diadakan.

Serangkaian acara pernikahan ini akan dimulai dengan upacara adat yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Minggu 5 Mei 2024 di Bali. 

Dan akan berlanjut dengan acara pengajian di Tambun Bekasi pada 8 Mei 2024, bahkan pada hari tersebut Mahalini Raharja dikabarkan akan melakukan prosesi menjadi mualaf mengikuti agama Rizky Febian. 

Dan yang terakhir adalah upacara ijab kabul yang direncanakan akan diadakan di Raffles Hotel, Jakarta pada tanggal 10 Mei 2024 mendatang.

Seperti yang kalian semua ketahui, pernikahan di Bali memiliki kekhasan budaya yang kuat, Pulau Dewata dikenal dengan tradisi-tradisi uniknya. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada serangkaian ritual yang harus dilalui sebelum pelaksanaan pernikahan, termasuk ritual kecantikan khusus bagi pengantin wanita.

Ritual kecantikan di Bali ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengantin perempuan akan tampil menakjubkan pada hari pernikahannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan yang teliti dan khusus dalam mempersiapkan momen bersejarah seperti pernikahan ini.

Namun, tujuan dari upacara tersebut tidak hanya sebatas itu, tetapi juga memiliki signifikansi penting bagi masyarakat Bali. 

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang ritual kecantikan yang dilakukan bagi calon pengantin Bali? Mari kita simak artikel selengkapnya di bawah ini!

Ritual Kecantikan Calon Pengantin Bali


Ritual kecantikan bagi calon pengantin Bali adalah bagian yang sangat penting dalam persiapan untuk pernikahan mereka. Setiap ritual memiliki keunikan dan makna tersendiri dalam budaya Bali, mencerminkan kekayaan warisan tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Mari kita bahas lebih lanjut tentang masing-masing ritual, yaitu Ngekeb, Shirodhara, dan Boreh, serta signifikansinya dalam konteks persiapan pernikahan:

1. Ngekeb


Ngekeb, ritual yang dilakukan beberapa hari sebelum pernikahan. Ngekeb bertujuan tidak hanya untuk membersihkan tubuh dari energi negatif, tetapi juga untuk meningkatkan kecantikan dan kecerahan kulit pengantin. 

Proses ini dimulai dengan mandi menggunakan ramuan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bunga, daun, rempah-rempah, dan air yang dianggap suci. 

Selama mandi, mantra-mantra khusus sering kali diucapkan untuk memperkuat efek spiritual ritual ini, menjadikannya tidak hanya sebagai kesiapan fisik, tetapi juga sebagai pengalaman spiritual yang mendalam. 

Ngekeb juga merupakan momen bagi keluarga dan kerabat dekat untuk memberikan dukungan dan doa kepada calon pengantin, menciptakan ikatan emosional yang kuat sebelum pernikahan, dan menunjukkan kekompakan dan keharmonisan dalam komunitas.

2. Shirodhara


Shirodhara adalah ritual pijat tradisional Bali yang dilakukan untuk menciptakan rasa relaksasi dan menghilangkan stres. Dalam proses ini, sejumlah minyak hangat atau ramuan herbal dicurahkan secara perlahan ke bagian dahi pengantin selama beberapa waktu. 

Selain manfaat relaksasi, Shirodhara juga diketahui memiliki manfaat untuk kulit, karena minyak dan ramuan herbal yang digunakan dapat memberikan kelembapan dan nutrisi tambahan. 

Ritual ini menciptakan pengalaman yang menyeluruh untuk menyegarkan pikiran, menyembuhkan tubuh, dan mempersiapkan pengantin untuk memasuki fase baru dalam hidup mereka.

3. Boreh


Boreh adalah ritual perawatan kulit tradisional Bali yang dilakukan sebelum hari pernikahan. Ritual ini melibatkan penggunaan campuran rempah-rempah dan bahan-bahan alami lainnya seperti jahe, kunyit, ketumbar, dan cengkeh yang dibungkus dalam kain dan dioleskan ke seluruh tubuh. 

Setelah dioleskan, tubuh dibungkus dengan kain untuk membiarkan bahan-bahan meresap ke dalam kulit. Boreh memiliki manfaat untuk membersihkan dan menyegarkan kulit, menghilangkan racun, serta meningkatkan sirkulasi darah. 

Selain manfaat fisiknya, aroma rempah-rempah yang harum juga dapat memberikan efek relaksasi dan menyegarkan pikiran. 

Ritual ini tidak hanya menjaga kesehatan fisik pengantin, tetapi juga mempersiapkan mereka secara holistik untuk pernikahan yang berarti dan menyegarkan.

Ketiga ritual ini bukan hanya persiapan fisik untuk pernikahan, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya dan spiritual bagi masyarakat Bali. 

Mereka memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara calon pengantin dan keluarga mereka, serta membantu mempersiapkan tubuh, pikiran, dan jiwa untuk momen sakral dalam kehidupan mereka. 

Dengan melibatkan tradisi-tradisi ini, calon pengantin Bali tidak hanya merayakan cinta dan pernikahan mereka, tetapi juga menghormati dan memelihara kekayaan budaya yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.

Jadi ritual kecantikan tersebut, seperti Ngekeb, Shirodhara, dan Boreh, memiliki peran penting dalam mempersiapkan calon pengantin secara fisik dan spiritual. 

Mereka bukan hanya proses persiapan fisik, tetapi juga memiliki makna budaya dan spiritual yang dalam dalam tradisi Bali. 

Setiap ritual memiliki tujuannya masing-masing, seperti membersihkan tubuh dari energi negatif, merelaksasi pikiran, meningkatkan kelembapan kulit, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Sakralnya Prosesi Pernikahan Masyarakat Hindu Bali


Prosesi pernikahan dalam masyarakat Hindu Bali dianggap sakral dan kaya akan simbolisme yang mendalam. Setiap tahapan dalam pernikahan ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan persatuan dua jiwa, tetapi juga menghormati tradisi dan upacara yang khas dari kepercayaan Hindu.

Salah satu aspek yang sangat penting dalam pernikahan Hindu Bali adalah kesucian dan kebersihan, yang tercermin dalam ritual mandi atau penyucian sebelum upacara pernikahan. 

Mandi ini tidak hanya untuk membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga untuk membersihkan pikiran dan jiwa dari segala energi negatif yang mungkin ada, sehingga kedua mempelai dapat memulai pernikahan mereka dengan kesucian dan kesederhanaan.

Selain itu, ada serangkaian upacara adat yang menghormati dewa-dewi Hindu, leluhur, dan roh nenek moyang. Upacara-upacara ini dilakukan dengan penuh pengabdian dan rasa hormat, dengan harapan agar mendapat berkah dan perlindungan dari alam gaib.

Prosesi pernikahan Hindu Bali juga kaya akan simbolisme dan makna. Misalnya, saat kedua mempelai berjalan bersama-sama di sekitar api suci, hal itu melambangkan persatuan mereka dalam ikatan suci pernikahan. 

Begitu juga dengan pemberian tanda tilaka (tanda suci) di dahi pengantin, yang melambangkan berkah dan kesucian.

Selain itu, upacara pernikahan juga melibatkan pertunjukan tarian dan musik tradisional Bali, yang menghadirkan suasana yang meriah dan penuh kegembiraan. 

Semua aspek ini menambahkan keindahan dan kekayaan budaya pada pernikahan Hindu Bali, menjadikannya sebagai perayaan yang tak terlupakan bagi kedua mempelai dan keluarga mereka.

Dengan demikian, prosesi pernikahan dalam masyarakat Hindu Bali bukan hanya sebuah acara formalitas, tetapi merupakan perayaan sakral yang memadukan kepercayaan, tradisi, dan budaya dalam sebuah pernikahan yang suci dan bermakna.